Ecosystem-based approaches to fishery management (EBFM) mengkaji pengaruh penangkapan ikan, jaring makanan, habitat dan lingkungan terhadap spesies ikan, dengan mengintegrasikan pertimbangan ekologi dan faktor manusia untuk mewujudkan keberlanjutan spesies dan ekosistem. Untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan terkait pengelolaan perikanan, Yayasan Rekam Nusantara unit Fisheries Resource Center of Indonesia (FRCI) bekerja sama dengan IPB University, Murdoch University, dan The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) Australia mengadakan pelatihan Ecosystem-Based Fisheries Management II: Ecosystem/Habitat Modelling.
Kegiatan yang didukung oleh Lenfest Ocean Program ini diadakan di Hotel Swiss-Belinn Bogor pada 1-3 Mei 2024. Pelatihan dihadiri oleh peserta dari Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta akademisi dari beberapa universitas di Indonesia dan Timor Leste.
Pelatihan difasilitasi oleh Dr. Beth Fulton dari CSIRO Australia. Selama tiga hari, beliau membagikan ilmu mengenai EBFM, termasuk memperkenalkan konsep pemodelan ekosistem dan habitat, jenis-jenis dan sumber data yang dibutuhkan, metode analisis data menggunakan Ecopath dan Ecospace, serta analisis komposisi tangkapan multi spesies. Pelatihan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber lain yaitu Dr. Yudi Herdiana, Moh Natsir PhD, Siska Agustina, dan Intan D. Hartati yang membawakan materi terkait implementasi EBFM, terkhusus dalam konteks Indonesia.